Assalamualaikum yay.
Di sela kesibukan duniawi yang melelahkan dengan segala rutinitas yang sungguh rumit untuk dijelaskan ditambah dengan segudang tugas kuliah yang menangis untuk di kelarkan. Tapi ane ingin sedikit berbagi, mungkin tak seberapa tapi semoga bermanfaat.
"Pertemanan"
Mungkin kata ini sudah sangat melekat di diri kita, sejak lahir kita sudah di perkenalkan dengan kata 'pertemanan'. Atau ada diantara kita yang sudah ditakdirkan kembar sehingga benar-benar mengenal pertemanan sejak di alam sana. hehe.
Berjalannya waktu, bergulirnya mentari ke senja, senja ke malam gulita. Dan kembali seterusnya, membuat kita semua semakin pintar dan cerdas dalam memaknai setiap detik peristiwa yang terjadi. Begitu pula dengan kata sederhana "Pertemanan". Kita semakin pintar dalam menilai maupun bersikap di setiap situasi yang berbeda. Karena hakikatnya kita adalah makhluk yang terus-terus berusaha berfikir. Pertemanan sendiri tidak perlu kita definisikan dalam rangkaian kata. Karena kita semua memiliki definisi yang berbeda tergantung bagaimana pengalam-pengalaman yang membentuk sebuah pola pikir.
Terkadang sesuatu yang terlihat sederhana nyatanya sangat berbeda.
Pertemanan memang terlihat sederhana, tapi menuju peroses menjadi seorang teman sangatlah membutuhkan banyak sekali pengorbanan. Yah pengorbanan!
Nyatanya kita sering kali mengatakan dia teman saya. Karena apa ? karena dia sudah memberikan pengorbanan untuk kita setidaknya hal kecil yang terkadang disepelekan *meluangkan waktu mendengarkan curhatan kita. Apa itu bukan termasuk dalam pengorbanan ???
Belum lagi ada istilah penghianatan, MT(makan temen), ember dkk nya yang membuat kita menghadirkan sifat dendam dan benci dalam hati kita untuk teman-teman kita.
Toh itu semua disebabkan oleh kata sederhana "Pertemanan". Tapi, penghianatan, ember, ataupun MT tidak akan terjadi kalau kita bisa memaknai pertemanan dengan sangat bijak. Maksudnya, pertemanan yang bijak ialah pertemanan yang bisa membuat kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Ada sebuah ungkapan lama mengatakan, "Ingin mengetahui siapa diri kita. Maka lihatlah teman-temannya."
Dan Rasulullah pun pernah bilang, kita itu tergantung berteman dengan siapa. ketika berteman dengan tukang parfum maka kita akan kecipratan wanginya. Tapi, kalau kita berteman dengan tukang besi, kita pun akan kena baranya.
Sejelek apapun sikap teman kita, seburuk apapun peretemanan kita. cobalah lihat diri kita, apakah kita sudah baik dalam berteman ? apakah kita sudah baik dalam memperlakukan teman ? apakah dan apakah lainnya yang membuat kita kembali melihat hati terdalam kita bukan hanya selalu menyalahkan dan menjelek-jelekan teman kita.
-Pertemanan adalah memberi tanpa berharap di balas-
COMMENTS