Hai hai sobat yay... gimana kabar nya ? Semoga selalu sehat ya supaya nanti saat PEMILU benar-benar sadar siapa yang pantas di jadikan seorang pemimpin. Jadi pemimpin itu berat makanya aku maunya jadi makmum kamu aja #eh ahaha
(jurnalsiaas.com)
Assalamualaikum..
Hai hai sobat yay... gimana kabar nya ? Semoga selalu sehat ya supaya nanti saat PEMILU benar-benar sadar siapa yang pantas di jadikan seorang pemimpin. Jadi pemimpin itu berat makanya aku maunya jadi makmum kamu aja #eh ahaha
Kamis lalu ane dapet kesempatan mengikuti workshop yang yang membahas mengenai hoax. Ini penting banget secara kita bakalan merasakan panas dinginnya pesta demokrasi yang akan terjadi sampai 27 juni nendatang. Secara yang kita ketahui bersama atas nama politik orang bisa berubah dan saling menjatuhkan. Dan kita sebagai warga-net yang cerdas harus mampu mengatasi dan melihat dari perspektif yang lebih jernih. Jiaaah jernih kayak liat kamu nih ahaha
Baik kita mulai saja ya, ternyata ada dua tipe penyebar HOAX. Disinformasi dan Misinformasi. Emang beda ya keduanya ? Iyap beda. Bedanya Dis dan Mis itu terletak pada kesengajaan atau tidak orang yang menyebarkan berita tersebut. Disinformasi, orang yang menyebarkan tahu kalau itu salah tetapi tetap disebarkan. Tujuannya ? Yaa beragam. Kalau Misinformasi kebalikannya, informasinya salah dan tetap disebarkan tetapi orang tersebut tidak tahu kalau itu salah.
Ini menunjukkan bahwa kita harus berhati-hati memilah informasi mana yang dapat kita percayai dan yang mana dianggap angin lalu, kemudian harus lebih cerdas nih jangan langsung di share-share tanpa tahu kebenarannya. Untuk tahu itu benar atau tidak bisa dicari hal yang serupa di media konfensional atau kalau kenal tanya langsung untuk klarifikasi. Gitu juga ya kalau ada kabar ane walimahan... tanya dan klarifikasi langsung jangan bisik-bisik ke tetangga tiba-tiba syok dan gila. Astaghfirullah jangan yaaa...
Tenyata inilah adanya alasan-alasan kenapa terjadi kesalahpahaman dalam informasi,
1. Jurnalisme yang lemah
Berkembang pesatnya teknologi serta informasi, semakin mudahnya juga orang menjadi jurnalis pribadi. Maksudnya, siapapun kita dan apapun latarbelakangnya bisa dengan mudah membuat berita dan membuat tulisan mengenai hal-hal atau topik tertentu yang di publikasikan di media sosial seperti blog, facebook, twitter dll dengan catatan tidak atau kurang menguasai dasar-dasar jurnalistik. Seperti syaratnya dalam penulisan berita yang selalu ketat dengan rumus dasar 5W+1H yang harus selalu ada dalam tulisannya. Inilah yang menjadikan adanya peluang terjadinya kesalahpahaman atau kerennya kita sebut sebagai HOAX.
2. Buat lucu-lucuan
Ini-nih niat awal untuk sekedar lelucon di siang bolong malah ujungnya bisa sangat fatal kalau-kalau orang yang baca tidak mengerti maksud dan tujuan orang tersebut yang hanya sekedar buat lucu-lucuan maka akan timbul kesalahpahaman dan parahnya akan membuat suasana atmosfer media sosial kepanasan Hati-hati bermain kata ya sob.
3. Sengaja membuat provokasi
Waduh ini parah nih, nama lainnya penyulut api ya. Setiap dari kita memiliki tujuan apa yang ingin dicapai dalam melakukan segala hal termasuk membuat tulisan yang di sebarkan di media sosial, ini ane juga punya tujuan. Tapi, tujuannya InsyaAllah baek kok agar kita sama-sama tahu. kalau tujuan orang tersebut membuat banyak orang saling menghujat dan menjatuhkan itu baru terlarang. Apalagi sudah ada UU ITE Pasal 28. Semoga dalam PILKADA tahun ini dan tahun depan pemilihan Presiden kita lebih bijak bersosial media ya jangan saling menjatuhkan dan jangan saling memprovokasi apalagi mengujarkan kebencian hanya untuk memenangkan PEMILU.
4. Partisanship
Kalau dibahasa Indonesia-kan artinya berat sebelah. Terkadang kita mempercai berita itu ada 3 pendekatan yaitu lewat intelektual, edukasi dan terakhir emosi. Ada saat dimana kita mempertimbangkan hanya dengan kedekatan emosi. Misalkan ada dua suku -A dan B- yang bertengkar, karena salah satu suku -A- itu sama dengan suku kita tanpa melihat akar permasalahan kita lebih cendrung membela yang A karena emosi kita sudah terbawa dan kita tanpa mengklarifikasi langsung menyebarkan untuk saling membantu si A kepada yang lainnya. B apakabar ? Mungkin sudah jadi korban kesalaha pahaman. Kan kasian ya...
5. Cari duit
Pernah dengar istilah clickbait? kalau menurut wikipedia Umpan klik (clickbait) adalah suatu istilah peyoratif yang merujuk kepada konten web yang ditujukan untuk mendapatkan penghasilan iklan daring, terutama dengan mengorbankan kualitas atau akurasi, dengan bergantung kepada tajuk sensasional atau gambar mini yang menarik mata guna mengundang klik-tayang (click-through) dan mendorong penerusan bahan tersebut melalui jejaring sosial daring. Tajuk umpan klik umumnya bertujuan untuk mengeksploitasi "kesenjangan keingintahuan" (curiosity gap) dengan hanya memberi informasi yang cukup membuat pembaca penasaran ingin tahu, tetapi tidak cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut tanpa mengklik pada tautan atau pranala yang diberikan. Panjang ya hehe pokoknya intinya ini memanfaatkan kebiasaan kita yang males baca jadi dibuatkanlah judul-judul yang sensasional agar kita mau mengklik dan membacanya tapi seringnya judul dan isi tidak sesuai. Orang nyari duit ini ada-ada saja ya wkwk
6. Kepentingan politik
Banyak orang antipati dengan dunia politik karena terkenal dengan kekejaman, permainan, dan segala macam hal yang menakutkan. Padahal politik hanya sekedar alat atau perahu untuk sampai pada tujuan yang ingin dicapai. Harusnya tujuan itu yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat ya. Dan kita pun sebagai warga-net yang cerdas harus melihat dengan jernih siapa yang memiliki niat yang tulus memajukan negeri jangan malah memilih tak peduli...
Jadi sebenarnya yang bermsalah itu orangnya ya bukan politiknya, Karena adanya nafsu manusia yang ingin duduk di pemerintahan itu besar dan rela melakukan beragam cara memuluskan segalanya untuk berkuasa. Kalau dengan niatnya saja sudah salah pasti hal-hal yang dilakukannya untuk mempermulus segalannya juga tidak baik.
Media adalah sarana yang paling efektif untuk unjuk gigi dan kebolehan dan saling cari muka untuk dapat simpatik dan dukungan. Jadi hati-hati ya dengan permainan orang-orang politik yang macam ini...
7. Propaganda
Ini tidak beda jauh dengan yang sebelumnya. Kita sebagai masyarakat yang konsumtif sekali dengan internet terkadang mulai dimanfaatkan dengan adanya berbagai propaganda yang tujuannya saling menjatuhkan dan memusuhi atau malah memudarnya cinta dengan ibu pertiwi.
Setelah panjang kali lebar kita bahas alasannya, sekarang saatnya kita mengantisipasi adanya berita hoax yang tersebar di dunia maya...
1. Cek alamat situs
Untuk ini kita sudah jagolah ya untuk melihat situs berita yang kita baca terpecaya atau tidak. Kalau masih domainnya saja yang gratisan duh coba cek lagi ke berbagai situs lain yang lebih terpecaya untuk memastikan kebenarannya terutama merujuk ke situs berita meinstream.
2. Cek Detail Visual
Terkadang ada satu kejadian di tahun dan tempat yang berbeda lalu diganti dan dijadikan berita dengan konteks yang berbeda tetapi gambarnya sama. Ini yang kadang bikin heboh. Maka kita dianjurkan untuk mengecek kembali kebenarannya lewat detail visual. Caranya ?
Silakan teman-teman berselancar di google, dengan menyimpan terlebih dahulu gambar diberita tersebut dan memasukan gambar tersebut di google. maka akan keluar berita mana saja yang terkait dengan gambar yang teman-teman masukkan.
3. Membedakan fakta dan opini
Ini yang terakhir. Teman-teman jangan dengan mudah menelan mentah-mentah ucapan seorang narasumber yang dikutip oleh situs berita. Sering kali hal itu luput dari kita karena terlalu cepat mengambil kesimpulan. Semakin banyak fakta yang termuat di sebuah berita, makin banyak kredibel berita tersebut. Oh iya hati-hati juga ya baca blog ane jangan sampe terpeleset...
Sekian yang dapat ane berikan, semoga kita semua menjadi warga-net yang cerdas dan terhindar dari kebodohan HOAX yang tersebar disejagat dunia maya. Semangat mencermati calon-calon pemimpin daerah kita, jangan asal pilih, dan jangan asal percaya dengan berita yang saling menjatuhkan...
Semangat PILKADA untuk daerah Indonesai yang lebih baik... Salam ber-jari-jari....
DIEM DIEM BAE... 27 Jangan lupa woy ke TPS! OKE...
Ucapan terima kasih untuk AJI (Aliansi Jurnalis Independen), Google Labs, bumbu desa makanannya *wkwk dan yang lain, dan terakhir terima kasih untuk Teknokra yang memfasilitasi...
Ini menunjukkan bahwa kita harus berhati-hati memilah informasi mana yang dapat kita percayai dan yang mana dianggap angin lalu, kemudian harus lebih cerdas nih jangan langsung di share-share tanpa tahu kebenarannya. Untuk tahu itu benar atau tidak bisa dicari hal yang serupa di media konfensional atau kalau kenal tanya langsung untuk klarifikasi. Gitu juga ya kalau ada kabar ane walimahan... tanya dan klarifikasi langsung jangan bisik-bisik ke tetangga tiba-tiba syok dan gila. Astaghfirullah jangan yaaa...
Tenyata inilah adanya alasan-alasan kenapa terjadi kesalahpahaman dalam informasi,
1. Jurnalisme yang lemah
Berkembang pesatnya teknologi serta informasi, semakin mudahnya juga orang menjadi jurnalis pribadi. Maksudnya, siapapun kita dan apapun latarbelakangnya bisa dengan mudah membuat berita dan membuat tulisan mengenai hal-hal atau topik tertentu yang di publikasikan di media sosial seperti blog, facebook, twitter dll dengan catatan tidak atau kurang menguasai dasar-dasar jurnalistik. Seperti syaratnya dalam penulisan berita yang selalu ketat dengan rumus dasar 5W+1H yang harus selalu ada dalam tulisannya. Inilah yang menjadikan adanya peluang terjadinya kesalahpahaman atau kerennya kita sebut sebagai HOAX.
2. Buat lucu-lucuan
Ini-nih niat awal untuk sekedar lelucon di siang bolong malah ujungnya bisa sangat fatal kalau-kalau orang yang baca tidak mengerti maksud dan tujuan orang tersebut yang hanya sekedar buat lucu-lucuan maka akan timbul kesalahpahaman dan parahnya akan membuat suasana atmosfer media sosial kepanasan Hati-hati bermain kata ya sob.
3. Sengaja membuat provokasi
Waduh ini parah nih, nama lainnya penyulut api ya. Setiap dari kita memiliki tujuan apa yang ingin dicapai dalam melakukan segala hal termasuk membuat tulisan yang di sebarkan di media sosial, ini ane juga punya tujuan. Tapi, tujuannya InsyaAllah baek kok agar kita sama-sama tahu. kalau tujuan orang tersebut membuat banyak orang saling menghujat dan menjatuhkan itu baru terlarang. Apalagi sudah ada UU ITE Pasal 28. Semoga dalam PILKADA tahun ini dan tahun depan pemilihan Presiden kita lebih bijak bersosial media ya jangan saling menjatuhkan dan jangan saling memprovokasi apalagi mengujarkan kebencian hanya untuk memenangkan PEMILU.
4. Partisanship
Kalau dibahasa Indonesia-kan artinya berat sebelah. Terkadang kita mempercai berita itu ada 3 pendekatan yaitu lewat intelektual, edukasi dan terakhir emosi. Ada saat dimana kita mempertimbangkan hanya dengan kedekatan emosi. Misalkan ada dua suku -A dan B- yang bertengkar, karena salah satu suku -A- itu sama dengan suku kita tanpa melihat akar permasalahan kita lebih cendrung membela yang A karena emosi kita sudah terbawa dan kita tanpa mengklarifikasi langsung menyebarkan untuk saling membantu si A kepada yang lainnya. B apakabar ? Mungkin sudah jadi korban kesalaha pahaman. Kan kasian ya...
5. Cari duit
Pernah dengar istilah clickbait? kalau menurut wikipedia Umpan klik (clickbait) adalah suatu istilah peyoratif yang merujuk kepada konten web yang ditujukan untuk mendapatkan penghasilan iklan daring, terutama dengan mengorbankan kualitas atau akurasi, dengan bergantung kepada tajuk sensasional atau gambar mini yang menarik mata guna mengundang klik-tayang (click-through) dan mendorong penerusan bahan tersebut melalui jejaring sosial daring. Tajuk umpan klik umumnya bertujuan untuk mengeksploitasi "kesenjangan keingintahuan" (curiosity gap) dengan hanya memberi informasi yang cukup membuat pembaca penasaran ingin tahu, tetapi tidak cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut tanpa mengklik pada tautan atau pranala yang diberikan. Panjang ya hehe pokoknya intinya ini memanfaatkan kebiasaan kita yang males baca jadi dibuatkanlah judul-judul yang sensasional agar kita mau mengklik dan membacanya tapi seringnya judul dan isi tidak sesuai. Orang nyari duit ini ada-ada saja ya wkwk
6. Kepentingan politik
Banyak orang antipati dengan dunia politik karena terkenal dengan kekejaman, permainan, dan segala macam hal yang menakutkan. Padahal politik hanya sekedar alat atau perahu untuk sampai pada tujuan yang ingin dicapai. Harusnya tujuan itu yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat ya. Dan kita pun sebagai warga-net yang cerdas harus melihat dengan jernih siapa yang memiliki niat yang tulus memajukan negeri jangan malah memilih tak peduli...
Jadi sebenarnya yang bermsalah itu orangnya ya bukan politiknya, Karena adanya nafsu manusia yang ingin duduk di pemerintahan itu besar dan rela melakukan beragam cara memuluskan segalanya untuk berkuasa. Kalau dengan niatnya saja sudah salah pasti hal-hal yang dilakukannya untuk mempermulus segalannya juga tidak baik.
Media adalah sarana yang paling efektif untuk unjuk gigi dan kebolehan dan saling cari muka untuk dapat simpatik dan dukungan. Jadi hati-hati ya dengan permainan orang-orang politik yang macam ini...
7. Propaganda
Ini tidak beda jauh dengan yang sebelumnya. Kita sebagai masyarakat yang konsumtif sekali dengan internet terkadang mulai dimanfaatkan dengan adanya berbagai propaganda yang tujuannya saling menjatuhkan dan memusuhi atau malah memudarnya cinta dengan ibu pertiwi.
Setelah panjang kali lebar kita bahas alasannya, sekarang saatnya kita mengantisipasi adanya berita hoax yang tersebar di dunia maya...
1. Cek alamat situs
Untuk ini kita sudah jagolah ya untuk melihat situs berita yang kita baca terpecaya atau tidak. Kalau masih domainnya saja yang gratisan duh coba cek lagi ke berbagai situs lain yang lebih terpecaya untuk memastikan kebenarannya terutama merujuk ke situs berita meinstream.
2. Cek Detail Visual
Terkadang ada satu kejadian di tahun dan tempat yang berbeda lalu diganti dan dijadikan berita dengan konteks yang berbeda tetapi gambarnya sama. Ini yang kadang bikin heboh. Maka kita dianjurkan untuk mengecek kembali kebenarannya lewat detail visual. Caranya ?
![]() |
Klik gambar kamera |
Silakan teman-teman berselancar di google, dengan menyimpan terlebih dahulu gambar diberita tersebut dan memasukan gambar tersebut di google. maka akan keluar berita mana saja yang terkait dengan gambar yang teman-teman masukkan.
3. Membedakan fakta dan opini
Ini yang terakhir. Teman-teman jangan dengan mudah menelan mentah-mentah ucapan seorang narasumber yang dikutip oleh situs berita. Sering kali hal itu luput dari kita karena terlalu cepat mengambil kesimpulan. Semakin banyak fakta yang termuat di sebuah berita, makin banyak kredibel berita tersebut. Oh iya hati-hati juga ya baca blog ane jangan sampe terpeleset...
Sekian yang dapat ane berikan, semoga kita semua menjadi warga-net yang cerdas dan terhindar dari kebodohan HOAX yang tersebar disejagat dunia maya. Semangat mencermati calon-calon pemimpin daerah kita, jangan asal pilih, dan jangan asal percaya dengan berita yang saling menjatuhkan...
Semangat PILKADA untuk daerah Indonesai yang lebih baik... Salam ber-jari-jari....
DIEM DIEM BAE... 27 Jangan lupa woy ke TPS! OKE...
Ucapan terima kasih untuk AJI (Aliansi Jurnalis Independen), Google Labs, bumbu desa makanannya *wkwk dan yang lain, dan terakhir terima kasih untuk Teknokra yang memfasilitasi...
COMMENTS