![]() |
dakwahhalumah.com |
Hari Ibu hanya formalitas peringatan yang meningatkan kita bahwa Ibu itu ada, Ibu itu cinta, Ibu itu kehangatan, Ibu itu terbaik, dan Ibu itu kehidupan. Bisa jadi diatara kita melupakannya atau menjadikan ia kesekian di banyak kesibukan kita, maka adanya hari ibu agar kita yang terlalu sibuk dengan dunia tersadar bahwa kita ada berkat cinta dan kasih sayang seorang ibu.
Kita semua memiliki banyak kenangan bersama Ibu yang berbeda. Memiliki pemaknaan berbeda. Memiliki pembelajaran yang berbeda. Dan perbedaan itu adalah hakiki yang tidak bisa kita paksakan sama. Tapi, percayalah Bahasa Cintanya tetap sama. Lewat matanya, sentuhannya, kesabarannya, senyumnya, dan pasti lewat masakannya yang kita selalu rindukan dikala jauh dari dirinya.
Ingatkan bahwa Rasulullah saja menyuruh kita untuk berbakti pertama kali dengan 3 kali sebutan Ibu lalu Ayah kita. Jika seorang laki-laki menikah maka yang harus menjadi prioritasnya adalah Ibunya bukan Istrinya. Tapi jika perempuan menikah maka ia harus berbakti kepada suaminya dan jangan melupakan Ibunya. Eh malah bahas suami istri hehe
Ibu memiliki cerita panjang bagaiamana mengasuh dan mendidik kita semua. Jika kita ingin mendengar kisahnya mungkin butuh beberapa gelas kopi/teh dan sebungkus snak untuk mengulik kembali sejarahnya. Namun, Ibu membuat ku tersadar akan satu hal dari kisahnya.
Ia terlahir sebagai wanita cerdas yang ingin tahu banyak hal dan membuka diri untuk terus belajar. Jika ada yang bilang terlahir sebagai orang kaya adalah keberuntungan namun bagi Ibu hal itu sama saja karena kita di berikan takdir masing-masing untuk cerita hidup kita. Awalnya kehidupan Ibu sangat nyaman hingga tibalah kebangkrutan dan beribu cobaan. Namun, tidak menghentikan semangatnya untuk terus belajar. Walaupun hanya sampai digerbang kelulusan tinggat Sekolah Menengah Pertama tapi bukankah belajar kehidupan tidak terkurung di dalam sekolah dan meja belajar. Lalu statusnya berubah menjadi seorang istri dan disusul setahun kemudian resmi menyandang status ganda -Istri sekaligus Ibu-. Kehidupan barunya pun dimulai.
Pembelajar sejati adalah ia yang tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kehidupan selanjutnya. Ibu bertekad besar untuk anak-anaknya tidak seperti dirinya yang berhenti sekolah hanya ditingkat pertama. Ia ingin anaknya sekolah tinggi dan meneruskan cita-citanya. Membuat kehidupan yang lebih baik dari dirinya. Semangat serta kegigihannya selalu memotivasi kami untuk terus belajar, apapun situasinya yang bagaimanapun sulitnya kehidupan, kami harus terus meneruskan sekolah dan terus mencari ilmu sampai tercapai semua cita-cita. Ia terus mendorong saat kelelahan itu menghampiri kami dan bagaimanapun ia selalu berhasil membuat kami bangkit dan kembali berlari. Ia telah berhasil menghantarkan 1 anaknya lulus M.Sc, 2 anaknya Sarjana, dan 4 anaknya menuju cita-citanya.
Hingga terucaplah kalimat ajaibnya yang terus tertanam dalam benak kami.
![]() |
Cita sekaligus cinta |
Ibu yang kami sebut 'Mama' adalah motivator, guru, teman, sahabat sekaligus Ibu bagi kami. Makasih untuk segala kehidupan yang Mama berikan pada kami... We Love You
Apa kalimat ajaibnya yang selalu kalian ingat dan bisa membuat kalian selalu bersemangat menjalani hari demi hari???
COMMENTS