$type=SLIDER$count=5$meta=0$sn=0$rm=0$show=home$tbg=rainbow

$show=home$hide=mobile

INSPIRASI$type=three$count=3$show=home$comment=hide$author=hide

NGALOR-NGIDUL$type=three$count=3$show=home$comment=hide$author=hide

Langkah Awal Minim Sampah

Langkah Awal Minim Sampah/ Unsplash/ Hermes Rivera


Assalamualaikum sobat yay..

Sekian lama, kita tak saling menyapa. Kangen tidak ? #ehe

Jadi setelah dua tahun lebih Ane nih lagi praktekin hidup minim plastik tepatnya minim sampah.

Sebelumnya memang dari lama Ane sudah berusaha menolak plastik kalau misalkan barang atau sesuatu itu bisa dibawa tanpa plastik tapi ya biasa aja gerakannya cuman sebisa yang dilakukan tidak ada upaya keras penolakan. 
Semakin kemari, ada salah satu teman dekat yang mengkampanyekan penggunaan Menstrual Pad. Kalau kalian masih bingung apa itu menstrual pad ya gambarannya pembalut tapi terbuat dari kain. Kabarnya sampah pembalut  sendiri bisa mencapai 26 ton/hari. Bueh! kalau emas sih mending lah ini sampah.

Status WA simpel yang ngasih tau kalau kita harus berubah menggunakan barang yang ramah lingkungan dan re-useable(bisa digunakan kembali) membuat Ane kembali berfikir dan mulai mencari seberapa darurat kita dengan kondisi sampah yang setiap hari nya selalu menjadi polemik. 

Bahkan nih data yang didapatkan menyatakan bahwa ditahun 2021 TPA kita akan melebihi muatan. 

Iya Ane gak menutup mata, dulu nih sebelum pake jasa pengambilan sampah dirumah, Ane sendiri yang buang di TPS(Tempat Pembungan Sampah) dan itu setiap harinya banyak banget! dan ada truck sampah khusus yang ngambil lagi dari TPS kecamatan kadang pagi hari atau sore hari dan dibawa ke TPA(Tempat Pembungan Akhir) yang kalau di Bandarlampung sendiri ada di daerah Teluk tepatnya di Bakung yang sampahnya udah lebih tinggi dari gunung-gunung di Bandarlampung. 

Menurut berita yang dirilis 26 Februari 2019 Bakung sudah tidak mampu lagi menampung sampah. Huft!apakah iya mau nih sampahnya numpuk di depan rumah, sekolahan, tempat kerja atau kamar kalau kita tidak berusaha merubah pola hidup kita mulai sekarang.  


Sebelum katakan tidak dengan Plastik. kita kenalan dulu nih, plastik sendiri Ane akuin sebagai bahan yang berguna banget buat kebutuhan kita sebagai makhluk bernama manusia secara nih ya dengan harga yang terjangkau kita bisa dengan mudah menemukan benda-benda rumah tangga atau untuk kebutuhan sehari-hari dengan bahan dasar plastik. 

Kalau masih bingung nih, Sapu dirumah gagangnya apaan ? Plastik, bambu atau kayu hayo ? Oke bagus kalau masih kayu. Bawahnya untuk seratnya itu, Plastik atau sabut kelapa hayo ? untuk tempat makan dan minum kita juga gak jauh-jauh dari plastik. 

Walaupun nih ada pembagian plastik dalam beberapa golongan angka ada 1-7  dimana yang paling aman untuk digunakan kembali adalah angka 5 dan biasanya di lampirin tulisan free BPA(Bispenol A) karena dalam dosis yang tinggi bisa mengganggu sistem endoktrin (hormonal) dalam tubuh kita. Juga barang lain yang berkeliaran di rumah kita seperti sisir, sikat gigi, botol shampoo, peralatan kosmetik dll pokoknya identifikasi sendiri dah mana plastik mana bukan.

Plastik terus menerus berkembang apalagi pada masa Perang Dunia II berkecamuk, industri plastik sintetis berjaya sebagai tuntutan untuk melindungi sumber daya alam yang langka. Pada masa tersebut optimisme terhadap plastik cendrung berlebihan nih. 

Tapi kemudian hal tersebut tidak berlangsung lama. Sesudah perang terjadi pergeseran persepsi tentang plastik, bukan lagi dianggap positif karena bekas puing-puing plastik di lautan yang mulai diamati pada tahun 1960 menimbulkan masalah baru baik bagi kesehatan maupun bagi lingkungan. 

Sejak 1970-an hingga kini, plastik menjadi limbah yang diwaspadai. Sayangnya limbah plastik belum sepenuhnya ditangai dengan baik. Penemuan terkini memperlihatkan kepada kita seberapa miris keadaan laut saat ini. Bahkan ada seekor ikan yang terdampar dan seluruh tubuhnya berisikan plastik. Sedih ya... jangan-jangan itu sampah kita -_-
sumber : google.com

Sudah ya cukup merusak bumi sekarang saatnya kita menjaganya. 

Bukan urusan kita mau hidup selamanya disini tapi pikirkan gimana nasib anak, cucu, cicit atau kalau enggak saudara-saudara generasi setelah kita bisa merasakan tempat hidup yang layak setidaknya yang masih bisa kita rasakan kini walaupun nih ya kondisi udara dan air yang kita gunakan gak bersih-bersih amat tapi setidaknya ntar generasi setelah kita gak ngenes banget gitu, baru lahir langsung mati gegara pas menghirup pertama kali langsung racun penuhin rongga paru-parunya. 


Atau baru lahir trus kena diare karena emaknya minum air yang gak layak minum. Sedih deh pokoknya. Bukannya manusia juga tugasnya sebagai Khilafah di bumi ? menjaga keseimbangan bumi. melestarikan bumi. Dan kerusakan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.

Kalau bingung mulai dari mana. Yuk mulai dari hal terkecil.

Praktekin ini ya :)

TANTANGAN PERTAMA

1. Bawa  Botol Minum (Kebutuhan air bagi tubuh kita kan min. 2 Liter jadi sering dari kita milih yang instan kan ? dah mulai sekarang jangan pake air mineral kemasan lagi ya kalau lagi pergi-pergi. Sini dibisikin "Kabarnya air kemasan terindikasi microplastik loh ihhhh") . Terus nih coba perhatiin kardus air mineralnya pastikan ada gambar segitiga itu kan ternyata air dalam botol kemasan tidak boleh terpapar sinar matahari secara langsung loh. Emang kita perhatiin banget gimana perjual bener-bener safety dengan hal kecil begitu ? bukanya yang penting laris manis tanjung kipul. Jadi kita sebagai konsumen yang harus pintar.


2. Bawa tote bag dan tolak kantong plastik. Dalam perjalannya kadang kalau belum biasa suka lupa untuk belanja masih diplastikin. Tapi gak papa ya pelan-pelan.

Inget langkah awal bawa Botol minum sendiri :) refilnya datenga aja ke rumah makan beli air minum kalau gak enak minta ahahahah

Salam Lestari! Yuk Sama-sama Jaga Bumi. Btw isi blog bakalan diisi berkaitan dengan minim sampah dan pengalaman ane mempraktekan hal tersebut. Tungguin selanjutnya ya. Inget apa ? Bawa Botol Minum sendiri.

COMMENTS

BLOGGER: 1
Loading...
Nama

#Curhatan,1,akademik,1,Backpacker,1,Curhatan,1,informasi,8,inspirasi,15,jurnal-aas,12,Kebumen,1,minim-sampah,3,tanaman,4,tentangku,1,
ltr
item
Menebar Manfaat: Langkah Awal Minim Sampah
Langkah Awal Minim Sampah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMqhnyOT9jAvk4lwHWRIycSpcYoiP8AFHW0L1Ju68x3CH-It3e2vPRixX16PdkezM_SnIDZNEiV8IWzoQLLY2CE8UY9gbm1CtA9_AwbP7U_S95G7jZPO0597sIrcWVbLFX9GXCdWfEuW4/w640-h426/hermes-rivera-R1_ibA4oXiI-unsplash.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMqhnyOT9jAvk4lwHWRIycSpcYoiP8AFHW0L1Ju68x3CH-It3e2vPRixX16PdkezM_SnIDZNEiV8IWzoQLLY2CE8UY9gbm1CtA9_AwbP7U_S95G7jZPO0597sIrcWVbLFX9GXCdWfEuW4/s72-w640-c-h426/hermes-rivera-R1_ibA4oXiI-unsplash.jpg
Menebar Manfaat
https://www.yayuasnaini.com/2019/10/langkah-awal-minim-sampah.html
https://www.yayuasnaini.com/
https://www.yayuasnaini.com/
https://www.yayuasnaini.com/2019/10/langkah-awal-minim-sampah.html
true
5398131854952589629
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy